Iklan

Iklan

,

VIRAL : Mahasiswa Universitas Lancang Kuning Dikeluarkan dari Kampus

Admin
2/21/21, Februari 21, 2021 WIB Last Updated 2021-02-21T13:52:54Z

PEKANBARUINFO.COM-Dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) Nomor: 028, 029, 030/Unilak/Km/2021, yang menyatakan mengeluarkan atau drop out (DO) mahasiswanya dengan beberapa pasal yang dianggap telah melanggar kode etik kampus, sempat viral di media sosial dimana Rektor Unilak dianggap seolah-olah otoriter. Kampus Unilak berada di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Mahasiswa Unilak Jimmy Saputra Nasution mengatakan, lagi-lagi publik termakan asupan isu-isu yang didramatisir, Rektor Unilak sampai saat ini tidak pernah menghalangi siapapun mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi.

"Itu Cep Permana Galih dkk, sudah berulang-ulang kali menyampaikan aspirasi tidak ada dihalangi atau diintervensi oleh Pimpinan Rektorat. Terakhir dia melakukan aksi sungguh anarkis dengan merusak pintu kantor rektor, dan melempar kursi rektor ke bawah dari lantai tiga," kata Jimmy sebagaimana press rilis yang diterima Riauaktual.com, Minggu (21/2/2021).

Dikatakan Jimmy lagi, rektor bahkan sudah menjumpai Cep Permana Galih dkk saat aksi terakhir itu. Namun mereka terlalu banyak tingkah, sehingga tidak ada etika yang dicerminkan di depan wajah yang sudah anggap seperti orang tua di kampus saat ini.

"Jika saya rincikan satu per satu banyak blunder yang telah dilakukan oleh Cep Permana Galih dkk. Saya juga melihat beberapa irganisasi mahasiswa yang ikut menanggapi ini tidak melihat bagaimana kronologi dari awal hingga akhir diputuskannya Drop Out. Saya yakin dan percaya Mahasiswa Indonesia adalah mahasiswa yang tidak mudah termakan isu hoax dan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum mengeluarkan statement," ungkap Jimmy.

Sampai saat ini, organisasi-organisasi yang termakan isu-isu dramatisir ini akan dihubungi Jimmy dan memberikan penjelasan secara lengkap, agar kedepannya tidak terjadi kesalahpahaman yang semakin dalam.

"Keputusan yang diambil rektor tentunya bukanlah beliau ambil secara pribadi, tetapi kami dengar sudah melalui Rapat Badan Hukum Etika (BHE) Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan juga beliau bawa ke Forum Rapat Senat Universitas Lancang Kuning (Unilak)," ujar Jimmy.

Sementara itu, Wakil Presiden Mahasiswa Unilak Rahmad Hidayat menambahkan, bahwa dirinya yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kebetulan membaca statement Heri Kurnia kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengatasnamakan Cabang Pekanbaru yang ikut serta menanggapi tentang Drop Out Mahasiswa Unilak.

"Saya akan hubungi beliau untuk memberi penjelasan dan perlu saya tekankan kepada publik bahwa Universitas Lancang Kuning adalah kampus saya, tentunya saya sangat tau apa yang terjadi dengan kampus saya saat ini, Rektor Unilak tentunya mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tidak dengan sembarangan, karena kita tahu bagaimana Bapak Dr Junaidi SS MHum itu jika bersikap," ulas Rahmad.

Menurut Rahmad, banyak blunder yang telah dilakukan oleh Cep Permana Galih dkk, secepatnya akan ia jadikan bukti-bukti menjadi satu dalam bentuk satu video bagaimana blundernya Cep Permana Galih dkk itu.

"Tim khusus dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (BEM Unilak) Periode 2021/2022, sedang memproses hal tersebut dan akan kami sebarluaskan agar publik tahu apa yang sebenarnya terjadi," jelas Rahmad.

Ketika dihubungi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (DPM Unilak) Aris Masduki menjelaskan, bahwa Cep Permana Galih dkk mengatasnamakan BEM Kabinet Unilak Jaya itu tidaklah sah. Dirinya sebagai Ketua Umum DPM Unilak hanya melaksanakan satu Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan terpilihnya secara aklamasi Jimmy Saputra dan Rahmad Hidayat.

"Saya berani katakan siapapun yang ingin menanyakan kebenaran yang terjadi terhadap terpilihnya Kepengurusan DPM dan BEM Unilak itu tanpa adanya keberpihakan Rektor Unilak akan saya buktikan. Saya memiliki kronologi yang jelas dengan disertai bukti-bukti lengkap dalam satu bundel laporan yang telah saya siapkan, jika siapapun yang berani menantang atau menyalahi terpilihnya DPM dan BEM Unilak saat ini, tentunya dengan forum yang resmi serta menjunjung tinggi adab," kata Aris.

Sampai saat ini Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tidak merasa sama sekali ada hambatan dengan kejadian-kejadian yang terjadi belakangan ini.

Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lancang Kuning sudah menjalankan proses penyusunan konstitusi, sedangkan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning sudah merancang, menyusun, beberapa program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun kedepan.

Bahkan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tampak sangat padat waktunya untuk silaturahim dan juga menjalin kerja sama dengan beberapa Universitas-Universitas yang ada di Provinsi Riau saat ini.***




Sumber : riauaktual

Iklan

iklan