Iklan

Iklan

,

Pura-pura Pingsan Diserang Beruang Madu, Petani di Riau Ini Selamat

Admin
6/27/22, Juni 27, 2022 WIB Last Updated 2022-06-27T09:21:04Z

PEKANBARUINFO.COM-Petani di Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kuansing bernama Abdul Mutolib selamat dari serangan Beruang Madu usai berpura-pura pingsan.

Plt Kepala BBKSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara mengatakan, pihaknya menerima laporan bahwa salah seorang warga terluka diterkam seekor Beruang Madu di Kuansing

"Tim Balai Besar KSDA Riau dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Teratak Baru terkait penyerangan satwa Beruang Madu itu," kata Fifin, Senin (27/6/2022).

Tim bersama Kepala Desa di dampingi Bhabinkamtibmas Teratak Baru menuju ke rumah korban untuk mendapatkan keterangan kronologis kejadian.

"Kondisi tangan korban mengalami patah tulang dan luka di lengan bagian kiri. Berdasarkan penjelasan korban, kronologis kejadian terjadi pada Ahad (12/6/2022). Saat itu korban sedang melakukan penderesan karet di kebun miliknya yang jarak dari rumahnya sekitar 3 km," cakapnya.

Lanjutnya, ketika korban ingin mengumpulkan hasil deresan karetnya tiba-tiba seekor Beruang Madu menyerangnya dari belakang.

"Terlihat oleh korban, satwa tersebut mempunyai tanda warna putih pada bagian dada dan seketika beliau pura-pura pingsan dengan cara tersungkur atau telungkup," ungkapnya.

Namun, Beruang Madu tersebut masih menggigit lengan kirinya dan korban berupaya melepaskan cengkraman satwa tersebut namun tidak terlepas.

"Setelah yang bersangkutan berpura-pura pingsan dan tidak bergerak barulah Beruang Madu itu melepaskan gigitan dan cakarannya yang mendarat di lengan tangan beliau," tukasnya.

"Setelah gigitan tersebut terlepas, korban berlari dan meminta pertolongan kepada orang-orang yang berada di sekitar kebun dan korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lukanya," sambungnya.

Tim Balai Besar KSDA Riau bersama Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas Teratak Baru kemudian menuju TKP dimana korban di serang oleh satwa Beruang tersebut. Lokasi konflik berada di areal HPK dan berbatasan dengan konsesi (PT RAPP) serta merupakan habitat satwa liar sekitar TNTN.

"Tim tidak menemukan bekas darah ataupun cakaran satwa Beruang di batang pohon karet di lokasi tersebut. Namun Tim mendapat informasi dari Kepala Desa bahwa di areal tersebut masih banyak satwa Beruang Madu. Warga sekitar meminta kepada kami untuk mengambil upaya lebih lanjut, dikarenakan sudah banyak masyarakat yang menjadi korban (dalam waktu 2 tahun sudah 5 orang diserang Beruang)," pungkasnya.

Tim BBKSDA Riau juga menyampaikan himbauan agar masyarakat selalu waspada dan tidak sendirian saat melakukan aktivitas di kebun serta tidak anarkhis terhadap satwa Beruang karena merupakan salah satu satwa yang dilindungi.**


Sumber : cakaplah.com

Iklan

iklan