Iklan

Iklan

,

Viral Pria Mengamuk Persoalkan Hasil Tes PCR, Ini Keterangan Lengkap dari Managemen Eka Hospital

Admin
9/29/21, September 29, 2021 WIB Last Updated 2021-09-29T08:06:09Z


PEKANBARUINFO.COM-Beberapa hari ini jagad dunia maya Pekanbaru dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan seorang pria mengamuk dan mengeluarkan kata-kata kasar di Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru.

Dari pantauan CAKAPLAH.com, dalam video tersebut, diduga kejadian tersebut karena pria yang ada dalam video merasa dipermainkan terkait hasil tes PCR yang dikeluarkan oleh rumah sakit yang berada di Jalan Soekarno Hatta tersebut.

Denny Tan selaku Publik Relation Coordinator Eka Hospital Grup saat dikonfirmasi CAKAPLAH.com, mengakui bahwa kejadian tersebut memang terjadi di Eka Hospital Pekanbaru.

"Kemarin saya sudah mengecek ke teman-teman di lapangan dan sudah sempat saya mintakan kronologi kejadiannya," ujar Denny, Rabu (29/9/2021).

Dijelaskan Denny, pasien bersangkutan yang berada di video tersebut awalnya melakukan PCR di salah satu rumah sakit lain, tepatnya pada tanggal 23 September 2021 dan hasilnya positif.

"Kemudian dengan hasil positif, oleh rumah sakit tersebut sampelnya dikirim ke Eka Hospital namun memang tanpa sepengetahuan dari pasien. Sampelnya dikirim 3 hari setelah pemeriksaan, tepatnya di tanggal 26 September 2021 pada pukul 09.43 pagi. Kemudian sampel tersebut diterima oleh tim kami di jam 11.00 WIB. Namun saya sampaikan lagi pasien tidak mengetahui sampel tersebut dikirim ke Eka Hospital," jelas Denny.

Selanjutnya, kebetulan di tanggal yang sama yakni 26 September 2021 pada pukul 17.23 WIB, pasien tersebut dengan mandiri dan sadar datang ke Eka Hospital untuk melakukan pemeriksaan Swab PCR. Kemudian tidak lama, tepatnya pada pukul 19.00, hasilnya sudah keluar.

"Jadi pasien tersebut merasa ada kejanggalan, lho kok dirinya baru jam 17.23 wib melakukan Swab PCR, kok pada pukul 19.00 wib hasilnya sudah keluar dan di pemeriksaannya itu sendiri keterangan PCR yang dilakukannya itu pada pukul 09.43 wib, tanpa menyadari bahwa yang dimaksud 09.43 wib hasil keluarnya itu adalah pemeriksaan dari berdasarkan sampel yang dikirim dari rujukan rumah sakit lama. Sementara yang di jam 17.43 wib nya, hasilnya baru keluar pada pukul 23.00 wibdi hari yang sama, yakni 26 September dan hasilnya negatif," cakapnya.

"Di sini kami melihat ada kesalahpahaman yang dilakukan oleh pasien untuk bisa melihat timeline nya dari waktu pemeriksaan, jadinya kedoublelah. Ibaratnya begitulah," imbuhnya.

Disinggung terkait alasan mengapa rumah sakit lama mengirim sample ke Rumah Sakit Eka Hospital, Denny mengatakan dirinya tidak mengetahui untuk hal tersebut.

"Saya tidak tahu alasannya. Karena memang itu wewenang dari rumah sakit lama. Kami kan hanya menerima sample saja. Dan mungkin ranahnya saya tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi di rumah sakit lama. Karena yang pertama karena saya tidak cross cek ke sana karena memang itu di luar managemen kami. Yang bisa saya katakan kami menerima sample dari rumah sakit lain dan akhirnya sample tersebut diterima oleh Eka Hospital di hari yang sama saat pasien datang ke Eka untuk melakukan Swab," ungkapnya.

Lanjut Denny, setelah video itu selesai direkam, pasien tersebut sudah diberikan edukasi dan penjelasan mengenai kenapa hasil PCR nya yang keluar di pukul 19.00 itu berbeda dengan jam dirinya PCR di sore hari tersebut dan pasien sudah menerima penjelasan dengan baik.

"Dan memang untuk PCR dengan sampel yang dilakukan pada pukul 17.23 wib itu saat keluar di jam 23.00 wib hasilnya memang negatif. Saya rasa itu karena memang ada selang waktu 3 hari dari tanggal 23 ke 26 September. Sehingga ada kemungkinan setelah 3 hari itu memang beliau sudah negatif. Jadi intinya memang hanya kesalahpahaman saja," ucapnya.

Lebih lanjut dirinya juga mengatakan bahwa pihak managemen sangat menyayangkan kejadian seperti ini. Karena Eka Hospital sendiri pun dan juga industri rumah sakit lainnya semuanya sama-sama membantu bagaimana caranya agar pandemi ini bisa dikontrol dengan baik dan bisa berakhir.

"Jadi ya kita sangat menyayangkan atas kejadian tersebut dan mungkin harapan ke depan tidak adalagi kasus-kasus seperti ini yang dari tindakan pasien melakukan kekerasan baik secara verbal maupun visi kepada tim dari rumah sakit baik tim Lab, Nakes maupun Scurity," pungkasnya.***





Sumber : cakaplah.com

Iklan

iklan