Iklan

Iklan

,

Atlet PON Riau Keluhkan Menu Makanan di TC, dari Minas, Telur Rebus Setengah dan Ikan Asin

Admin
9/06/21, September 06, 2021 WIB Last Updated 2021-09-06T13:19:21Z

PEKANBARUINFO.COM-Sebanyak 14 atlet sepak takraw Provinsi Riau mengikuti pemusatan latihan atau training centre (TC) di Hotel Labersa, Kabupaten Kampar mulai 23 Agustus hingga 23 September mendatang. Ke-14 atlet Takraw ini akan diturunkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua.

Dikatakan Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Provinsi Riau Rudianto Manurung SH MH CLA, pada PON Papua mendatang pihaknya menargetkan meraih 2 medali emas dari kategori putra dan putri.

"Saat ini atlet Takraw berlatih keras demi mencapai target emas tersebut. Mereka berlatih tiga kali sehari, baik fisik maupun teknik," jelasnya, Senin (6/9/2021).

Namun sayang latihan keras para atlet tersebut tidak didukung oleh menu makanan untuk memenuhi kalori dan vitamin, serta meningkatkan stamina dan kesehatan atlet sesuai standar atlet. Bahkan para atlet sudah mengeluhkan menu makanan yang disediakan panitia meski tidak berani melakukan protes.

Kondisi ini berimbas kepada kondisi fisik dan performa atlet. "Akibat menu yang tidak sesuai standar sementara latihan berat membuat atlet kelelahan," ujarnya.

Dari penelusuran CAKAPLAH.COM, menu yang disediakan untuk para atlet cukup memprihatinkan, selain porsi yang sedikit juga tidak memenuhi kebutuhan gizi atlet.

"Menu makanan yang disediakan sangat memprihatikan, tidak memperhatikan standar kebutuhan atlet. Yang mirisnya lagi terkadang atlet sarapan Minas," ujar salah seorang sumber. Minas yang dimaksud adalah mi goreng dicampur nasi goreng.


Tak hanya itu, Atlet PON Riau dalam beberapa hari ini hanya menerima sarapan pagi nasi, telur ayam rebus dibelah dua, dan beberapa sendok tempe, ditambah bihun goreng. Bahkan ada menu yang diselipkan ikan asin.

Sedangkan untuk menu makan siang dan makan malam, atlet menerima nasi kotak, dengan setumpuk nasi, tempe goreng, sebungkus sayur, cabe merah, ikan asin, dan sepotong ayam pop, serta sebiji pisang.



Oleh sebab itu para atlet berharap KONI Riau maupun Pemerintah Provinsi Riau memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.

Sementara itu ketika dikonfirmasi Sekretaris KONI Riau, Deni Ermanto, membenarkan menu makanan yang diterima oleh atlet tidak sesuai dengan menu yang diajukan oleh KONI. Dan pihaknya telah meminta pihak hotel melalui kateringnya mengganti menu makanan atlet, sesuai dengan menu yang disiapkan oleh KONI Riau.

“Jadi begini, kita harus melihat secara proporsional juga. Kalau hari ini kami juga evaluasi karena inikan dari katering. Setelah kami cek informasi itu memang benar bahwa ada kesalahan dan kita coba perbaiki, minimal untuk siang,” ujar Deni Ermanto, Senin (6/9/2021).

“Tapi secara umumkan tidak seperti itu, nah jadi memang hari ini dan kita akan terus evaluasi kalau memang ada masalah seperti itu. Secara umum konsumsi itu terus kita dari mulai hari pertama ada keluhan kita perbaiki, hari kedua dan seterusnya,” tambahnya.

Dijelaskan Deni, pada hari ini terjadi hal yang sama, atlet kembali mengeluhkan menu makanan yang diterima hampir sama dengan hari-hari sebelumnya menerima makanan yang kurang. Menu makanan atlet seharusnya sesuai dengan menu dari tim kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan atlet. Ia bahkan menyatakan pihak hotel yang tidak menyiapkan menu, sesuai dengan rekomendasi tim kesehatan KONI Riau.

“Nah hari ini ada lagi kasusnya Ok, kita coba lagi evaluasi dengan cara memanggil pihak hotelnya kok begini. Kami kan berhubungan dengan kateringkan orang hotel, kita kan kerjasamanya di hotel,” kata Deni.

“Kita itu membuat daftar menu yang disiapkan oleh tim kesehatan yang kita serahkan ke pihak hotel itu yang kita berikan. Kita kasih perminggu, dan sudah diberikan menunya oleh tim kesehatan kita. Dan kita punya lampiran daftar menunya, coba ditanyakan ke atlet apakah mereka menerima susunya,” ungkapnya.



Disinggung mengapa atlet diberikan nasi kotak, dan tidak makan di hotel. Deni beralasan dalam suasana pandemi Covid-19, tidak dianjurkan untuk makan di hotel untuk menghindari terjadinya penyebaran Covid-19. Termasuk atlet yang tidak kembali di hotel, pihaknya juga mengantarkan makanan ke lokasi tempat latihan. 

“Inikan pandemi, kalau memang dia bisa sarapan di hotel langsung akan ada problem ini. Jadi sarapannya tidak boleh berkumpul diantar ke tempat masing-masing atlet. Termasuk makan siangnya ada sebagian di hotel ada sebagian di lapangan. Mereka yang latihannya dari pagi dan tidak bisa pulang kemudian diantar. 

Lebih jauh dikatakan Deni, seharusnya atlet juga tidak menyebarkan foto yang hanya ada makanan saja, tapi juga ada makanan tambahan seperti susu, dan tambahan gizi lainnya. Dan pihaknya juga sudah menambah porsi makanan, sesuai dengan permintaah atlet. 

“Sekarang tinggal porsinya kami liat, dan setiap hari kami cek makanan mereka. Malah sekarang sudah ada tambahan sarapan paginya, susunya, gizinya. Kita tanyakan ke atlet, kekurangannya hanya porsi, kalau hanya nasi kotak porsinya ada satu, dan kami minta ke hotel, yah ditambah itu saja. Kami akan terus memperbaiki kalau ada keluhan, dan kami akan konfirmasi ke pihak hotel. Jadi foto yang beredar ini kadang-kadang cuma makanan itu aja, ada telurnya, susunya tak difoto,” tutup Deni.***

Iklan

iklan