Iklan

Iklan

,

Diduga Hamili Anak Kandung, Seorang Bacaleg Dikeroyok Warga setelah Diumumkan Pakai Speaker Masjid

Admin
7/19/23, Juli 19, 2023 WIB Last Updated 2023-07-19T07:27:39Z

PEKANBARUINFO.COM-Seorang pria di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini diamuk massa lantaran diduga melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri.

Ia diduga telah menyetubuhi anaknya itu hingga hamil.

Dikabarkan, sosok pria itu merupakan seorang bakal calon legislatif (Bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Selain itu, ia juga merupakan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Akibat insiden tersebut, pria itu pun dipecat dan dicopot dari jabatannya.

Dikutip dari Tribun Lombok, Senin (17/7/2023), sosok pria yang diduga telah melakukan pencabulan terhadap anaknya sendiri berinisial SS (50).

Ia terdaftar sebagai bacaleg legislatif dari PDI-P dan pengurus partai itu.

Kejadian pengeroyokan ini dibenarkan oleh Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta.

Ia juga membenarkan bahwa terduga pelaku yang sempat dianiaya puluhan warga adalah Bacaleg PDIP.

"Betul Caleg dari PDIP betul. Itu berdasarkan profil Facebook dia. Ada kelihatan muncul di sana," kata Sumerta.

Terpisah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Lombok Barat Lalu Muhammad juga membenarkan bahwa terduga SS merupakan bakal caleg dari PDIP Lombok Barat daerah pemilihan 2 Kecamatan Lembar-Sekotong.

"Nggih. Hasil rapat kita serahkan ke ketua bidang kehormatan partai," kata Muhammad.

Namun menurut Muhammad, dugaan persetubuhan yang dilakukan SS itu masih menunggu hasil visum dan penyelidikan.

Kronologi kejadian

Adapun insiden pengeroyokan yang dilakukan warga terhadap SS terjadi lantaran pria ini diduga melakukan persetubuhan dengan anak kandungnya.

Sebelum dikeroyok, salah seorang warga sempat mengumumkan dugaan pencabulan tersebut melalui pengeras suara masjid.

Masih dilansir dari sumber yang sama Tribun Lombok, kejadian ini berawal saat pelaku dilaporkan keluarga korban.

Pihak keluarga korban mengadu ke salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Minggu (16/7/2023) sekitar pukul 14.00 WITA.

Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta mengungkap awalnya SS diundang untuk mediasi bersama sejumlah tokoh masyarakat.

"Jadi kemarin korban dan pelaku datang ke rumahnya mamik bersama salah satu anggota DPRD di sana. Di sana sempat dibahas jalan keluar dugaan persetubuhan itu bagaimana," kata Sumerta, Senin (17/7/2023).

Di sela-sela mediasi, warga yang tidak terima perbuatan pelaku S sempat membuat pengumuman melalui pengeras suara masjid untuk menghakimi SA.

"Di sana warga disuruh keluar. Pas ada informasi pelaku ini ditangkap sama massa. Di sana lah terjadi (penganiayaan)," ujar Sumerta.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, korban penganiayaan diselamatkan dari amukan massa.

"Personel datang tepat pada waktunya dimana pria yang dianiaya tersebut langsung segera diselamatkan dari amukan warga dan segera dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan," jelas Arman.

Dia mengungkap pengeroyokan itu berawal dari pengumuman yang disampaikan salah seorang warga setempat melalui pengeras suara di masjid.

"Masyarakat diminta untuk berkumpul untuk melakukan tindakan atas peristiwa persetubuhan yang diduga dilakukan SS terhadap korban yang merupakan anak kandungnya sendiri," urai Arman.

Selang beberapa saat masyarakat berkumpul dan langsung melakukan penganiayaan terhadap SS hingga akhirnya babak belur lalu diamankan polisi.***








Sumber : Tribunnews.com

Iklan

iklan