PEKANABARUINFO.COM-Jumlah masjid dan musholla di Pekanbaru mencapai ribuan bangunan, dengan beragam bentuk arsitektur. Mulai yang biasa saja, hingga masjid yang dibangun dengan megah.
Namun ada satu masjid di Pekanbaru yang dibangun dengan bentuk unik, yakni Masjid As Sajadah.
Jika anda pernah melintasi jalan Kubang Raya, baik dari simpang Panam atau dari Kubang, akan melihat bangunan masjid ini. Ia berada di sebelah kanan jika dari Simpang Panam, Pekanbaru.
Arsitektur bangunannya yang berbentuk trapesium menjadikan masjid ini berbeda dengan masjid pada umumnya, di Pekanbaru, bahkan di Indonesia.
Pada umumnya masjid di tanah air, berbentuk persegi. Akan tetapi masjid As Sajadah sesuai namanya, berbentuk sajadah panjang. Jika tidak terdapat kubah di atas bangunan mungkin anda tidak menyangka kalau ini adalah masjid. Sebab tidak banyak ornamen di dinding bangunan kecuali kaligrafi panjang di sisi paling atas masjid.
Pada sisi kiri dan kanan masjid terdapat tangga yang bisa digunakan jamaah untuk mengakses lantai dua. Di tengahnya terdapat satu pintu untuk masuk ke lantai utama masjid. Pada sisi kanan dan kiri, barulah pintu yang sesungguhnya terlihat.
Selain kubah dan kaligrafi, juga ada menara yang menandakan kalau ini adalah masjid. Menara ini berada di samping kanan masjid.
Tempat wudhu laki-laki dan perempuan berada di samping pintu masuk sebelah kanan dan kiri masjid.
Menurut keterangan pengurus masjid, Muzakkir, masjid ini dibangun pada tahun 2016. Model yang tidak biasa ini terinspirasi dari bentuk sajadah. Ia menyebut kaligrafi yang terdapat di dinding atas masjid juga potongan surah As Sajadah.
"Kaligrafi di sekeliling luar masjid adalah surat as sajadah. Sedangkan di dalamnya itu Asmaul Husna. Terus modelnya mirip sajadah," cakap Muzakkir pada CAKAPLAH.COM pada Jum'at (11/11/2022).
Muzakkir menyebut kalau arsitek masjid ini merupakan salah seorang dosen UIN Suska Riau.
Ada cerita menarik ketika bangunan masjid ini belum selesai seratus persen. Beberapa masyarakat ada yang mengira kalau bangunan tersebut adalah gereja. Sebab, saat ini kubah masjid belum terpasang.
"Awal mulanya masyarakat mengira ini adalah gereja, sebelum kubahnya naik. Karena kan bentuknya mirip gereja. Makanya kebanyakan masyarakat ngiranya gereja. Baru ketika kubahnya dipasang barulah ini masjid. Ini masjid pribadi," cakap Muzakkir.
Ia mengatakan kalau masjid yang didirikan dan dikelola secara pribadi oleh Haji Idrus ini kini sudah membuka yayasan pada tahun 2021 silam. Namanya juga sama dengan Masjid As Sajadah, yaitu yayasan As Sajadah yang yang berada tepat di samping masjid.
"Nama pemiliknya pak haji idrus. Dikelola sendiri. Infaknya dikelola beliau tetapi diinfokan ke masyarakat. Ada dia buka yayasan baru namanya yayasan As Sajadah. Baru ini 2021 kemarin,"
Masjid ini juga dipakai untuk acara keagamaan, seperti wirid, peringatan hari besar Islam, dll.
"Alhamdulillah kegiatannya dipakai juga disini. Wirid rutin jamaah itu Kamis malam. Acara-acara besar Islam. Terus kegiatan bubur Asyura juga sering diadakan disini. Kalau ibu-ibunya hari minggu biasanya," tutup Muzakkir.***
Sumber : cakaplah.com