PEKANBARUINFO.COM-Facebook menangguhkan Donald Trump selama dua tahun atau hingga Januari 2023. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Jumat (4/6/2021), Facebook menilai perbuatan Trump di akun Facebook saat kerusuhan Capitol AS adalah pelanggaran berat.
Terkait tindakan skors terhadap mantan presiden Donald Trump, Facebook menambahkan bahwa perusahaan tidak akan lagi mengecualikan tokoh masyarakat dari beberapa protokolnya.
“Mengingat beratnya keadaan yang menyebabkan penangguhan Tuan Trump, kami percaya tindakannya merupakan pelanggaran berat terhadap aturan kami yang pantas mendapatkan hukuman tertinggi yang tersedia di bawah protokol penegakan baru,” kata Wakil Presiden Urusan Global Facebook, Nick Clegg.
“Kami menangguhkan akunnya selama dua tahun, efektif sejak tanggal penangguhan awal pada 7 Januari tahun ini,” kata Facebook.
Pengumuman perusahaan muncul setelah dewan pengawas yang dibentuk oleh Facebook mengkritik penangguhan awal Trump yang tidak terbatas setelah mantan presiden memuji perusuh Capitol AS pada 6 Januari.
Bulan lalu, dewan pengawas mendukung penangguhan tersebut. Tetapi dewan mengatakan tidak pantas bagi Facebook untuk menjatuhkan hukuman tanpa batas dan tanpa standar dari penangguhan tidak terbatas.
“Hukuman tidak terbatas semacam ini , jangan mengabaikan standar internasional atau Amerika untuk kejelasan, konsistensi, dan transparansi,” kata Michael McConnell, ketua bersama panel.
Dewan meminta Facebook untuk meninjau masalah ini untuk menentukan dan membenarkan tanggapan proporsional yang konsisten dengan aturan yang diterapkan pada pengguna lain dari platformnya dalam waktu enam bulan.
“Dalam menetapkan sanksi dua tahun untuk pelanggaran berat, kami menganggap perlunya cukup lama untuk memberikan periode waktu yang aman setelah tindakan penghasutan, cukup signifikan untuk menjadi pencegah bagi Tuan Trump dan lainnya dari melakukan pelanggaran berat seperti itu di masa depan, dan harus proporsional dengan beratnya pelanggaran itu sendiri,” ujar Clegg.
Ketika penangguhan Trump akhirnya dicabut, Clegg menambahkan akan ada serangkaian sanksi ketat yang meningkat dengan cepat yang akan dipicu jika Trump melakukan pelanggaran lebih lanjut di masa depan, termasuk penghapusan permanen halaman dan akunnya.***
Sumber: BeritaSatu.com
