Iklan

Iklan

,

Ribuan Warga Pekanbaru Ikuti Petang Megang di Tepian Sungai Siak, Muflihun Harap Masuk Kalender Wisata Nasional

Admin
3/11/24, Maret 11, 2024 WIB Last Updated 2024-03-11T14:30:14Z

PEKANBARUINFO.COM- Tradisi petang megang meyambut puasa Ramadan di Kota Pekanbaru, kembali digelar di tepian Sungai Siak. Ribuan orang tumpah ruah mengikuti rangkaian kegiatan tradisi petang megang yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini.

Dimulai dengan melakukan ziarah ke makam Marhum Pekan, Pj Wako Pekanbaru Muflihun SSTP MAP menempati kursi di bawah tenda induk yang ditempatkan di samping Masjid Raya Pekanbaru. Bersama dengan kepala OPD Pemko Pekanbaru dan para undangan, mereka mendengarkan pihak pengurus masjid yang menjelaskan tentang sejarah Makam Marhum Pekan (Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah).

Setelah itu, sekitar pukul 15.27 WIB, Pj Wako bergeser memasuki komplek pemakaman tersebut. Pemakaman tersebut masih berada diselitar Masjid Raya Pekanbaru. Pj Wako memakai setelan pakaian Melayu dengan atasan baju dan bawahan celana yang berwarna putih dengan peci hitam.

Kemudian pj wako melaksanakan tabur bunga di atas pusaran makam, yang diikuti dengan yang lainnya. Sebelumnya diawali dengan pembacaan doa terlebih dahulu.

Tradisi Petang Megang tersebut diawali dengan ziarah ke makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, yang dikenal juga dengan Marhum Pekan. Makam itu berada di sekitaran kompleks Masjid Raya Pekanbaru.

Marhum Pekan merupakan sultan ke-5 Kerajaan Siak Sri Indrapura (1780-1782 M). Juga pendiri Kota Pekanbaru. Petang Megang atau Petang Balimau tahun ini dipusatkan di Rumah Tuan Kadi yang ada di tepian Sungai Siak.

Setelah ziarah, Pj Wako bersama jamaah lainnya bergeser memasuki Masjid Raya Pekanbaru untuk melaksanakan salat Ashar berjamaah bersama dengan warga setempat dan rombongan Pemko. Kemudian dilanjutkan menuju tepian Sungai Siak tepatnya di pekarangan Rumah Tuan Kadi tersebut.

Pj Walikota Pekanbaru Muflihun mengatakan, Petang Belimau merupakan tradisi masyarakat Pekanbaru dalam menyambut bulan puasa Ramadan. Menurutnya, Petang Belimau merupakan agenda yang sudah diwariskan oleh para orangtua terdahulu dalam memeriahkan bulan suci Ramadan.

"Ini adalah tradisi yang diwariskan oleh orangtua kita, sampai hari ini kita terus lestarikan. Kita harus menjaga budaya yang diwariskan kepada kita," ujar Uun, sapaan akrabnya.

Dikatakannya, dengan kegiatan Petang Belimau ini, masyarakat Pekanbaru dapat bersatu dalam membangun Pekanbaru. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi iven pariwisata nasional.

"Kegiatan ini menyatukan masyarakat Pekanbaru dalam pembangunan kota. Kita berharap, tahun depan iven ini menjadi iven nasional. Sehingga, iven ini bisa menjadi kalender wisata nasional," harapnya.

Menurutnya, dengan masuk Kalender Wisata Nasional, tentunya iven Petang Belimau dapat digelar dengan lebih meriah lagi. Iven ini akan melibatkan UMKM Kota Pekanbaru.

"Sehingga dengan iven ini, dapat menggerakkan UMKM dan tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat Pekanbaru," pungkasnya.

Sebagai penutup, warga Pekanbaru menyaksikan para pemuda yang terjun dari Jembatan Leighton II mandi di Sungai Siak. Warga masih menduduki pinggiran Sungai Siak untuk menyaksikan mereka yang mandi dan kapal nelayan berlayar di Sungai Siak.***

Iklan

iklan