PEKANBARUINFO.COM-Kematian tragis menimpa Wahyuni (36), warga Kelurahan Limbungan Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru, yang ditemukan tewas dengan luka bacok di bagian kepala pada Rabu (20/11/2024).
Wahyuni dibunuh oleh suami sirinya, Aprizal (38), setelah terjadi pertengkaran di antara keduanya.
Tidak membutuhkan waktu lama, kurang dari 13 jam, Satreskrim Polresta Pekanbaru berhasil menangkap Aprizal (38), pelaku pembunuhan terhadap istrinya, Wahyuni (36), pada Rabu (20/11/2024) di Kelurahan Limbungan Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru.
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto didampingi Kasatreskrim, Kompol Bery Juana Putra mengatakan, Satreskrim Polresta Pekanbaru, Polsek Rumbai Pesisir langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan.
"Satreskrim Polresta Pekanbaru, Polsek Rumbai Pesisir langsung melakukan upaya pengungkapan yang sifatnya segera, yang sifatnya cepat dan alhmdulillah kurang dari 13 jam palaku dapat kami amankan. Tepatnya di salah satu bengkel sepeda motor di Jalan Pemuda, Kecamatan Payung Sekaki," ujar AKBP Henky Poerwanto, Kamis (21/11/2024).
"Pelaku membunuh istrinya dengan kapak," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Henky Perwanto, didampingi Kasatreskrim, Kompol Bery Juana Putra dan Kapolsek Rumbai Pesisir, AKP Budi Pramana, Kamis (21/11/2024).
Henky menjelaskan korban dan tersangka menikah siri sejak 2022 lalu. Rumah tangga mereka tidak harmonis dan diwanai cekcok dengan dalih korban cemburu karena suaminya sering pulang telat.
Pertengkaran itu coba didamaikan oleh kakak dan kakek korban pada Selasa (19/11/2024) malam. Keduanya dinasehati untuk hidup rukun tapi korban menolak karena sudah tidak tahan lagi hidup dengan tersangka.
Korban sempat mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayat nadi tapi dicegah oleh tersangka. Usai kejadian itu, korban memilih tidur di ruang tengah rumahnya dan tersangka di kamar.
"Tersangka mengajak korban untuk tidur bersamanya di kamar tapi ditolak. Ajakan itu sampai dilakukan lima kali. Terakhir pada pukul 03.00 WIB, korban menolak sambil mendorong tersangka hingga tersangka emosi," jelas Henky.
Tersangka kemudian mengambil kapak dari lemari dan kembali ke ruang tengah. Ia beberapa kali melayangkan kapak ke kepala korban hingga korban meninggal di tempat.
Ketika kejadian, Nasip (73), kakek korban juga tidur di sofa ruang tengah tapi tak mengetahui pembunuhan itu. Agar kakek korban tak bangun, tersangka mendorong sepeda motornya.
Tersangka menuju Jalan Jenderal Sudirman dan membuang kapak di selokan. Setelah itu, ia pergi ke bengkel di Jalan Pemuda untuk memperbaiki sepeda motornya.
"Sepeda motor itu ternyata hasil kejahatan," kata Henky.***